GenIndoTech Adalah

News

Polisi Tingkatkan Patroli Siber di TikTok dan Grup WhatsApp Pasca-demo

Polisi Tingkatkan Patroli Siber di TikTok dan Grup WhatsApp Pasca-demo

Larangan TikTok Live

Dalam beberapa hari terakhir, gelombang demonstrasi besar yang terjadi di berbagai wilayah Jawa Tengah memicu peningkatan pengawasan dari pihak kepolisian, khususnya Polda Jawa Tengah. Mereka mulai mengintensifkan patroli siber dengan fokus utama pada platform media sosial seperti TikTok dan aplikasi percakapan WhatsApp.

Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menjelaskan bahwa patroli ini bertujuan untuk memantau dan menindak konten-konten yang berpotensi memicu kekerasan atau tindakan melanggar hukum. Ia mencontohkan, ada komentar-komentar yang mengajak orang untuk menyerbu kantor polisi dengan alasan kantor sedang kosong, yang jelas merupakan ajakan berbahaya dan melanggar hukum.

Selain TikTok, WhatsApp juga menjadi fokus patroli karena sering digunakan sebagai sarana penyebaran pesan provokatif. Namun, TikTok menjadi perhatian utama karena banyaknya konten yang dapat mempengaruhi perilaku, terutama anak-anak dan remaja.

Menariknya, fitur TikTok Live yang sempat dinonaktifkan sejak 30 Agustus 2025 kini sudah kembali aktif di Indonesia sejak 2 September 2025. Hal ini menjadi salah satu perhatian aparat dalam mengawasi konten yang disiarkan secara langsung.

Selain patroli siber, polisi juga menangani ribuan orang yang diamankan selama aksi unjuk rasa. Data Polda Jateng mencatat sejak 29 Agustus hingga 1 September 2025, sebanyak 1.747 orang ditangkap, dengan 1.058 di antaranya masih berusia anak-anak. Dari jumlah tersebut, hanya 46 orang yang diproses hukum sebagai tersangka, sementara sisanya telah dipulangkan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, menambahkan bahwa sebagian besar anak-anak yang ikut dalam aksi tersebut terpengaruh oleh ajakan di media sosial. Oleh karena itu, Direktorat Reserse Siber masih terus melakukan identifikasi dan analisis terhadap akun-akun yang diduga menjadi sumber ajakan tersebut.

Langkah ini menunjukkan keseriusan aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dunia maya, terutama di tengah situasi yang masih rawan pasca demonstrasi. Patroli siber yang intensif diharapkan dapat mencegah penyebaran konten provokatif dan menjaga masyarakat dari pengaruh negatif media sosial.

Dengan pengawasan yang semakin ketat, diharapkan media sosial dapat menjadi ruang yang lebih aman dan bertanggung jawab, terutama bagi generasi muda yang sangat rentan terhadap pengaruh konten digital. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.

Author
Gildan

Penulis yang gemar berbagi informasi tentang teknologi dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami. Fokus pada ulasan gadget, tips digital, serta perkembangan teknologi terbaru untuk membantu pembaca tetap up-to-dat